Sebelum Berdiet Juga Perlu Diperiksa Lho!
Mei 13, 2020
Add Comment
Diperiksa?
Anda mungkin sudah mengenal
berbagai cara berdiet. Bahkan, Anda barangkali pernah juga mencobanya.
Gagal atau berhasilkah? Melakukan diet apa pun, demi tujuan Anda
(melangsingkan, kesehatan, atau keyakinan, memang tidak ada salahnya)
yang terpenting, kesehatan Anda tidak terganggu. Oleh karena itu,
sebelum melakukan diet, Sebaiknya Anda berkonsultasi ke spesialis gizi
terlebih dahulu.
Ada beberapa tes yang dapat Anda jalani untuk keperluan
tersebut. Tes ini juga dibutuhkan oleh Anda yang sekarang sedang
melakukan pola diet tertentu. Hasil tes ini akan menunjukkan kondisi
kesehatan Anda, apakah Anda kelebihan atau kekurangan zat gizi tertentu.
Dengan demikian, dapat ditentukan apakah Anda dapat menjalankan,
meneruskan, mengganti, atau bahkan, menghentikan diet Anda.
1.
Pemeriksaan lemak (lipid) guna mendeteksi risiko penyakit jantung
Tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, kurang gerak, gizi buruk,
obesitas, dan diabetes merupakan faktor-faktor risiko untuk penyakit
jantung. Sindroma yoyo (berat badan yang naik turun) dapat menurunkan
kadar HDL (kolesterol 'baik'), sehingga meningkatkan risiko penyakit
jantung. Pemeriksaan lipid ini akan mengukur kadar HDL, LDL (kolesterol
'jahat'), dan trigliserida. Menurut Institut Nasional Jantung, Paru, dan
Darah Amerika Serikat, dalam setiap desiliter darah, kadar LDL
seharusnya kurang dari 130 mg, kadar HDL lebih dari 55 mg, dan
trigliserida tidak lebih dari 250 mg.
2. Pemeriksaan hemoglobin
terglikosiasi (HbA1c) guna mendeteksi diabetes tipe dua
Menurut Institut
Nasional Diabetes dan Penyakit Pencernaan & Ginjal Amerika Serikat,
kira-kira 5,4 juta orang tidak mengetahui bahwa mereka mengidap
diabetes. Pemeriksaan ini diperlukan bila tekanan darah Anda 40/90 atau
lebih, berat badan Anda 20% melebihi berat badan ideal Anda, indeks
massa tubuh Anda 27 atau lebih, atau Anda berusia 45 tahun atau lebih.
Menurut para pakar di bidang gizi, mereka lebih menyarankan dilakukannya
pemeriksaan hemoglobin ini daripada pemeriksaan glukosa darah puasa
karena lebih menggambarkan kadar gula darah. Hal ini akan mengurangi
kemungkinan terjadinya hasil yang tidak akurat.
3. Pemeriksaan fungsi
timid guna mendeteksi disfungsi tiroid
Mengapa diperlukan:
Terutama
diperlukan untuk mereka yang ingin meningkatkan berat badan. Keletihan,
pertambahan berat badan, dan nyeri otot menandakan terjadinya
hipotiroidisme (penurunan fungsi tiroid). Sedangkan penurunan berat
badan jantung berdebar-debar, dan kecemasan menunjukkan adanya
hipertiroidisme (peningkatan fungsi tiroid). Pemeriksaan yang harus
dilakukan setiap tahun (atau setiap tiga bulan bila Anda mengalami
gejala -gejala tertentu) ini akan mengukur kadar hormon perangsang
tiroid, tiroksin, dan triiodotironin. Perubahan kadar salah satu dari
ketiganya menandakan adanya suatu masalah. Setelah hipotiroidisme
diatasi berat badan memang akan berkurang dengan mudah. Namun, kelebihan
berat badan tidak selalu merupakan hasil ketidakseimbangan hormonal.
4.
Pemeriksaan fungsi ginjal guna mendeteksi ureum dan kreatinin darah
Pemeriksaan ini dapat mengukur adanya penurunan fungsi ginjal ketika
terdapat peningkatan kadar ureum dan kreatinin dalam darah. Bila ini
terjadi, ada baiknya Anda membatasi asupan protein, agar tidak
memperberat kerja ginjal.
5. Deteksi kadar asam urat darah
Diet rendah
kalori biasanya akan meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Kadar
yang memang sudah tinggi sebelumnya dapat bertambah tinggi, bila Anda
menjalankan diet ini. Kadar asam urat yang tinggi dapat menimbulkan
penyakit gout dan batu ginjal.
0 Response to "Sebelum Berdiet Juga Perlu Diperiksa Lho!"
Posting Komentar